LAPORAN RESMI FISIKA
KISI DIFRAKSI
Disusun oleh :
Kelompok 5 (XII IPA
5)
1. M.
Slamet Ahraf R.K. (13)
2. Maya Elvira Castro (15) 3. Saadatul Bidayah (25) 4. Titik Sarifatun (28)
SMA NEGERI 1
KEBUMEN
TAHUN AJARAN
2013/2014
|
I.
Judul Kegiatan
dan Tanggal Praktikum
a. Judul
Kegiatan : Sifat Gelombang Cahaya (Kisi
Difraksi)
b. Tanggal
kegiatan : 05 September 2013
II.
Tujuan Percobaan
Melalui
percobaan kisi difraksi siswa dapat :
1.
Mengamati cahaya
melalui sederetan celah yang sangat berdekatan (kisi)
2.
Menentukan
konstanta kisi yang digunakan
3.
Mengukur lebar
spectrum cahaya yang dihasilkan kisi
4.
Mengukur panjang
gelombang dari suatu warna cahaya tertentu
III.
Landasan Teori
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama
disebut kisi difraksi, walaupun istilah “kisi interferensi” mungkin lebih
sesuai. Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang
sangat halus dan teliti di ats pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara
garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparasi fotografis dari kisi
yang asli bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis
per centimeter adalah umum saat ini, dan sangat berguna untuk pengukuran
panjang gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut
kisi transmisi. Kisi pantulan juga mungkin dapat dibuat dengan membuat
garis-garis halus pada permukaan logam atau kaca dari mana cahay dipantulkan
dan dianalisis.
Difraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi
ketika gelombang cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi
jika cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah tunggal dapat
mengakibatkan pola difraksi Franhoufer. Menurut prinsip Huygens tiap bagian
celah berlaku sebagai sumber gelombang.
Difraksi ini berpengaruh pada ketajaman dan pembesaran bayangan.
Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Jika celah semakin lebar maka bayangan semakin dapat dipisahkan. Ukuran sudut batas pemisah agar 2 benda dapat dipisahkan disebut batas sudut revolusi.
Bayangan yang dihasilkan akan kelihatan sebagai satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Jika celah semakin lebar maka bayangan semakin dapat dipisahkan. Ukuran sudut batas pemisah agar 2 benda dapat dipisahkan disebut batas sudut revolusi.
IV.
Alat dan Bahan
1.
Ray box dan catu
daya
2.
Mistar
3.
Kisi difraksi
4.
Filter merah
5.
Alat untuk
mencatat
V.
Kegiatan
I.
Menghitung
konstanta kisi dan mengamati spectrum kisi.
a.
Perhatikan
ketiga jendela kisi dan hitunglah konstanta kisinya berdasarkan banyaknya garis
persatuan panjang yang tertulis masing-masing jendela kisi.
b.
Amati suatu
celah cahaya putih melalui jendela kisi dengan yang paling kecil. Perhatikan
dan ukur lebar spectrum yang tampak !
c.
Ulangi kegiatan
b dengan jendela kisi lainnya. Ketiga kisi tidak sama lebarnya.
II.
Kegiatan 2
a. Susun
alat seperti pada gambar dengan memakai filter merah. Buat jarak kisi dan
mistar sejauh L m.
b. Dengan
bantuan teman anda, geserkan pensil sejauh mistar untuk menentukan letak
garis-garis merah tingkat ke-1 (baik sisi kanan maupun kiri dan ambil
rata-ratanya)
c. Ulangi
kegiatan b untuk orde ke-2
d. Gunakan
persamaan
untuk menghitung panjang gelombang cahaya
merah (yang dihasilkan filter)
Untuk
warna yang sama
VI.
Hasil Pengamatan
Kegiatan
1
Kisi
|
N
|
(m)
|
Lebar Spektrum
(cm)
|
Kisi
I
|
100
garis / mm
|
|
0,4
|
Kisi
II
|
300
garis / mm
|
|
1,2
|
Kisi
III
|
600
garis / mm
|
|
1,8
|
Kegiatan
2
Kisi
|
d (m)
|
L (m)
|
Orde ke-n
|
Bacaan P ke
kiri (cm)
|
Bacaan P ke
kanan (cm)
|
Xrata-rata (cm)
|
|
Kisi
I
|
|
0,3
|
1
|
0,9
|
1
|
0,95
|
0.0317
|
|
|
0,3
|
2
|
1,3
|
1,2
|
1,25
|
0.0208
|
|
|
0,3
|
3
|
1,6
|
1,5
|
1,55
|
0.017
|
Kisi
II
|
|
0,3
|
1
|
2,3
|
2,0
|
2,15
|
0.0215
|
|
|
0,3
|
2
|
6,0
|
2,2
|
4,1
|
0.2276
|
|
|
0,3
|
3
|
9,2
|
5,4
|
7,3
|
0.2701
|
Kisi
III
|
|
0,3
|
1
|
9
|
6
|
7,5
|
0.4175
|
|
|
0,3
|
2
|
18
|
14
|
16
|
0.4453
|
|
|
0,3
|
3
|
23,5
|
28
|
25,75
|
0.4778
|
VII.
Pembahasan
Pertanyaan
:
1.
Bagaimana
kesimpulan anda dari percobaan ini?
2.
Kisi manakah
yang menghasilkan spectrum paling besar? Jelaskan !
3.
Urutkan spectrum
warna cahaya mulai dari yang lemah dilenturkan sampai yang kuat dilenturkan.
Mengapa demikian?
4.
Bandingkan
panjang gelombang hasil percobaan ini dengan yang ada dalam buku teks. Bila ada
perbedaan, jelaskan !
Jawaban :
1. Dapat
disimpulkan bahwa panjang gelombang tetap sama atau konstan meskipun celah kisi
berubah-ubah ukuran atau lebarnya.
2. Kisi
yang menghasilkan spectrum paling besar adalah kisi III. Hal tesebut disebabkan
karena kisi III memiliki celah yang paling banyak jika dibandingkan dengan kisi
yang lain yaitu 600 garis/mm. Semakin banyak celah pada kisi yang memiliki
lebar sama, maka pola difraksi yang dihasilkan akan semakin tajam.
3. Ungu-Nila-Biru-Hijau-Kuning-Jingga-Merah
hubungan
dengan
adalah panjang gelombang dan p (jarak pita).
Warna merah memiliki jarak pita yang paling lebar, sehingga kuat dilenturkan
dan dibelokkan.
4. Berdasar percobaan
yang kami lakukan, panjang gelombang yang dihasilkan spektrum cahaya merah
adalah 0,041x10-6. Panjang gelombang ini berbeda dengan yang ada dalam
buku teks. Hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pengamat dalam mengukur
pada saat percobaan berlangsung.
Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan
oleh rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala penyebaran
arah yang dialami seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempit
atau tepi tajam sebuah benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu ciri
khas gelombang yang tidak memiliki partikel, karena sebuah partikel yang
bergerak bebas melalui suatu celah tidak akan mengalami perubahan arah.
Ditinjau secara makroskopis, gelombang
elektromagnet yang tiba pada permukaan sebuah layar (screen) akan menggetarkan
elektron bagian luar dari atom-atom layar itu. Diumpamakan cahaya yang ditinjau
bersifat monokromatis yang berarti bahwa medan listriknya berosilasi dengan
frekuensi tertentu. Maka setelah tercapai keadaan stasioner dalam waktu
singkat, elektron-elektron tersebut akan berosilasi dengan frekuensi tertentu
dan dengan frekuensi yang sama. Antara gelombang datang dan semua gelombang
radiasi elektron akan terjadi proses interferensi yang mantap.
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk
menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit
paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara memotong
garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur
berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap
cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah – celah yang terpisah. Sebuah kisi
dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data banyaknya garis per
sentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut dengan
tetapan kisi (d) , jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi
d adalah kebalikan dari N , yaitu:
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya
cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah
berlaku sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian , cahaya dari satu
bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan
intensitas resultannya pada layar bergantung pada arah θ yang dirumuskan
sebagai berikut:
I = Io sin [β/ β]2
dengan Io adalah intensitas cahaya awal dan β beda fase yang besarnya
adalah β= (πd/λ) sin θ. Agar mendapatkan pola interferensi cahaya pada layar
maka harus digunakan dua sumber cahaya yang koheren (cahaya dengan beda fase
tetap). Percobaan Young menggunakan satu sumber cahaya tetapi dipisahkan
menjadi dua bagian yang koheren, sedangkan percobaan Fresnel menggunakan dua
sumber koheren, sehingga pada layar terjadi pola-pola terang (interferensi
konstruktif = maksimum) dan gelap (interferensi destruktif = minimum).
Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah disebut difraksi gelombang. Sama halnya dengan
gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami
lenturan. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar
satu sama lain pada
jarak yang sama. Celah sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyak celah pada sebuah kisi, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar. (Widiatmoko, 2008)
jarak yang sama. Celah sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyak celah pada sebuah kisi, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar. (Widiatmoko, 2008)
Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan
pada sebuah kisi, sebagian akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan
dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut, apabila kita melihat suatu sumber
cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola
difraksi berupa pitapita terang. Intensitas pita-pita terang mencapai maksimun
pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita
pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh dari
pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila selisih lintasan dari cahaya yang
keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan :
m λ= d sin θ atau d.Y/L
= m λ
dimana :
m = orde pola difraksi (0,1,2,.........)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
m = orde pola difraksi (0,1,2,.........)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L= jaral layar ke kisi difraksi
Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat
suatu spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari
orde pertama (m=1).
VIII.
Daftar Pustaka
dan Referensi
Fisika
SMA Kelas XII Semester 1
Kebumen,
11 September 2013
Praktikan
Kelompok 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar