PDAM
KEBUMEN
PDAM
Kebumen adalah suatu Perusahan Daerah Air Minum yang mengolah air permukaan
menjadi air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat Kebumen. PDAM Kebumen ini
menggunakan sumber bahan baku air dari bendungan Waduk Sempor dan sungai Luk
Ulo. Waduk sempor berada di wilayah desa Tunjungseto Kecamatan Sempor, Gombong,
Kabupatan Kebumen. Sedangkan sungai Luk Ulo juga masih berada di wilayah
kabupaten kebumen. PDAM Kabupaten
Kebumen semula berkedudukan di Gombong yang merupakan instalasi system air
bersih peninggalan Belanda (beroperasi sejak tahun 1916), dan dalam
Pemerintahan Republik Indonesia sistem air bersih ini langsung di kelola oleh
Pemda TK II Kebumen. Perkembangan lebih lanjut sistem air bersih di Gombong ini
dijadikan BUMD yang didirikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kebumen
Nomor 4 Tahun 1978. Selain
keberadaan PDAM Kabupaten Kebumen di Gombong, berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 42/KPTS/1987 tanggal 2 Februari 1987, dibentuk
Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Kebumen yang bertugas mengelola
proyek sistem air bersih untuk Kabupaten Kebumen di Kebumen.
Prinsip
pengolahan air bersih di PDAM kebumen yang terjadi secara keseluruhan melalui
tahapan seperti di bawah ini :
Penjernihan
atau purifikasi yang meliputi :
1.
Koagulasi
dan flokulasi
2.
Sedimentasi
3.
Filtrasi
4.
Desinfeksi
5.
Pengaturan
pH.
Proses
yang dilakukan di PDAM Kebumen dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber
air baku yang baru dialirkan dari bak pelepas tekan (karakteristik airnya
sangat keruh)
2. Dimasukkan
ke dalam bak prasedimentasi
Pembersihan
bak pra sedimentasi dilakukan 1-2 kali sehari dengan pembuangan
sisa kotoran melalui pipa. Pada bak pra sedimentasi terjadi proses
koagulasi dan flokulasi. System pengolahan pada bak pra sedimentasi disebut
dengan proses pengadukan cepat. Pada proses pengadukan cepat koagulan
diharapkan dapat tercampur secara merata.
3. Dimasukkan
ke Bak Sedimentasi
Pada
bak sedimentasi terjadi beberapa proses, yaitu system pengadukan lambat,
desinfeksi, sedimentasi dan filtrasi
4. Dialirkan
ke reservoir
Setelah
melalui proses filtrasi air tersebut dialirkan ke reservoir dengan menggunakan
pipa berdiameter 160 cm. proses desinfeksi (pembubuhan kaporit) selain untuk
menjernihkan air juga dapat digunakan untuk mencegah tumbuhnya bibit lumut. Air
disimpan di reservoir sebelum didistribusikan kepada pelanggan. Kapasitas
reservoir pada PDAM Kebumen yaitu 1200m3.
5.
Pemeriksaan
di laboratorium
Air yang telah diproses dan disimpan di reservoir sebelum didistribusikan dilakukan pemeriksaan dahulu di
laboratoriumn.
Pemeriksaan yang dapat dilihat secara cepat adalah
pemeriksaan kekeruhan.Sedangkan pemerisaan kandungan bakteriologi,
fisika dan kimia yang terdapat dalam air dapat terus memenuhi standart baku mutu yang telah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar