LAPORAN RESMI BIOLOGI
UJI BAHAN MAKANAN
Disusun oleh :
Maya Elvira Castro
(XI IPA 3/19)
SMA NEGERI 1
KEBUMEN
TAHUN AJARAN
2012/2013
|
I.
Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a. Judul
Kegiatan : Uji Bahan Makanan
b.
Tanggal kegiatan : 18 Januari 2013
II.
Tujuan Percobaan
Tujuan daripada
praktikum ini adalah agar siswa dapat mengetahui kandungan zat yang terdapat
dalam bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Agar siswa lebih
memahami materi tentang makanan sehat dan menjadi lebih cerdas dalam memilih
bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
III.
Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya
berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang
berbeda.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah
segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon,
hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari
satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga
yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak
berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah
bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi
pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan
disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam
produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam
produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat
tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa
diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa
ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati
hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari
bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang
menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat
pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang
dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen
Dalam
pengujian makanan diperlukan larutan yang berfungsi sebagai pembukti , sebagai berikut
:
BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2. Ini adalah hasil dari
kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional -(HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3. Berbagai turunan organic yang mungkin uji
biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah
violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka
dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama
untuk menguji.
BENEDICT
Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang
kimiawan Amerika, Stanley
Rossiter Benediktus. Benedict’s reagen digunakan
sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula. Hal ini termasuk semua
monosakarida dan sakarida, laktosa dan maltosa. Bahkan lebih umum, kita coba
Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di
ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi
gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena
dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen
Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi
tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja
Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan
dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan,
tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron
tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu
mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa
disebut sebagai gula pereduksi.
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol,
pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah
dokter Prancis J.G.A Lugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai
antiseptic dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai
reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan untuk tes medis. Telah
digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium
murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik,
lebih disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium
iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat
dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium Iodida
menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-3)
ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri
dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan
alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol
adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong
(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan
apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator
ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan
sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang
bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
IV.
Alat, Bahan, dan Cara Kerja
a.
Alat :
Ø Penjepi
tabung reaksi
Ø Pipet
tetes
Ø Lumpang
porselen
Ø Tabung
reaksi
Ø Bunsen
Ø Pisau
Ø Papan porselen
Ø Rak tabung
reaksi
Ø Gelas ukur
Ø Kertas
Buram
b.
Bahan :
Ø Nasi
Baru
Ø Nasi
Lama (+12 jam)
Ø Nasi
Oyek
Ø Kentang
rebus
Ø Pisang
Ø Telur
rebus
Ø Mentega
Ø Minyak
goreng
Ø Tempe
rebus
Ø Tahu
putih
c. Cara
Kerja :
a) Uji
Glukosa
1.
Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang
proselen dan penumbuk.
2.
Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
3.
Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
4.
Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict
sebanyak 3-5 tetes.
5. Panaskan
air biasa di dalam gelas beker hingga mendidih, masukkan tabung reaksi ke dalam
gelas beker, amati perubahan warna pada bahan dalam tabung reaksi
6.
Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal
yang sama dengan bahan makanan yang lain
b) Uji
Amilum
1.
Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin dan tumbuk,
letakkan pada papan porselen.
2.
Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2
tetes.
3.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4.
Memasukkan data pada table pengamatan.
c) Uji
Protein
1.
Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin dan tumbuk,
letakkan pada papan porselen.
2.
Bahan makanan tersebut ditetesi reagen biuret sebanyak 2
tetes.
3.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4.
Memasukkan data pada table pengamatan.
d) Uji
Lemak
1. Mengusap
bahan yang akandi uji pada kertas buram.
2. Apabila
ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
3. Memasukkan
data pada table pengamatan.
4. Melakukan
hal yang sama pada bahan makanan yang lain.
V.
Hasil Pengamatan
No.
|
Bahan Makanan
|
Uji Glukosa
|
Uji Amilum
|
Uji Protein
|
Uji Lemak
|
1
|
Nasi
Baru
|
+
|
+
|
-
|
-
|
2
|
Nasi
Lama
|
+
|
+
|
-
|
-
|
3
|
Nasi
Oyek
|
-
|
+
|
-
|
-
|
4
|
Kentang
rebus
|
+
|
+
|
-
|
-
|
5
|
Pisang
|
+
|
+
|
-
|
+
|
6
|
Kuning
Telur
|
+
|
-
|
+
|
+
|
7
|
Putih
Telur
|
+
|
-
|
+
|
-
|
8
|
Mentega
|
-
|
-
|
-
|
+
|
9
|
Minyak
goreng
|
-
|
-
|
-
|
+
|
10
|
Tempe
rebus
|
-
|
-
|
+
|
-
|
11
|
Tahu
putih
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Keterangan ; + (sesuai)
– (tidak sesuai)
VI.
Pembahasan
a.
Uji
Glukosa
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk
menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut
menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika reagen benedict dicampurkan
dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron
untuk
diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima
elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+
tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu
mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut
sebagai gula pereduksi dan menghasilkan warna merah bata.
Bahan makanan yang kami uji yang
mengandung glukosa, yaitu : Nasi Baru, Nasi
Lama, Kentang rebus, Pisang, Kuning Telur, dan Putih
Telur. Akan tetapi dari hasil yang kami dapatkan tersebut, terdapat banyak
kesalahan entah dari pengamatan atau dalam pengujian, oleh karena itu hasil
yang kami dapat, belum tentu benar 100%.
b.
Uji
Amilum
c. Uji
Protein
Biuret adalah
reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi
karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut
:
Kompleks koordinasi antara Cu 2+ dengan gugus C=O
dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu.
d. Uji
Lemak
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk
pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan
pada kertas buram setelah itu diamkan sampai bahan mengering, lalu amati. Jika
ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Dan juga,
dari hasil yang kami dapat dari uji bahan makanan hasilnya belum tentu sesuai 100% karena kami masih mendapati
kekurangan dalam percobaan kali ini, di antaranya :
1.
Kurangnya ketelitian dalam pengamatan
2.
Kesalahan dalam pengujian
3.
Tercampurnya bahan uji satu dengan yang
lainnya, sehingga mengakibatkan kesalahan pengamatan
4.
Kurang bersihnya alat yang digunakan,
sehingga mengakibatkan tercampurnya bahan uji
VII.
Kesimpulan
Setelah
kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung amilum, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan
yan mengandung glukosa, sedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa
makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amilum. Bahan
makanan yang ditetesi dengan reagen biuret lalu berubah warna menjadi ungu,
maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Bahan makanan yang ditetesi
dengan reagen benedict dan memanaskannya, dan warna menjadi merah bata, maka
bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Sedangkan, bahan makanan yang dioleskan pada kertas buram jika
meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : Nasi
Baru, Nasi
Lama, Nasi
Oyek, Kentang
rebus, dan Pisang.
Bahan
makanan yang mengandung glokusa : Nasi Baru, Nasi
Lama, Kentang rebus, Pisang, Kuning Telur, dan Putih
Telur. Bahan makanan yang mengandung protein :
Kuning Telur, Putih Telur, Tempe rebus, dan Tahu putih.
Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : Pisang,
Kuning
Telur, Mentega,
dan Minyak goreng.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi,
tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti pisang terdapat glukosa,
amilum dan lemak.
VIII.
Daftar Pustaka dan Referensi
Syamsuri,
Istamar, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas
XI Semester 2. Jakarta. Penerbit Erlangga
Kebumen,
24 Januari 2013
Praktikan
Maya
Elvira Castro
XI
IPA 3/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar