Kamis, 17 April 2014

Laporan Biologi Uji Makanan


LAPORAN RESMI BIOLOGI
UJI BAHAN MAKANAN



Disusun oleh :
Maya Elvira Castro (XI IPA 3/19)
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
 
























I.                   Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a.       Judul Kegiatan    : Uji Bahan Makanan
b.      Tanggal kegiatan : 18 Januari 2013

II.                Tujuan Percobaan
Tujuan daripada praktikum ini adalah agar siswa dapat mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Agar siswa lebih memahami materi tentang makanan sehat dan menjadi lebih cerdas dalam memilih bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.

III.             Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa. 
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

Dalam pengujian makanan diperlukan larutan yang berfungsi sebagai pembukti , sebagai berikut :
 BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional -(HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3. Berbagai turunan organic yang mungkin uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.
BENEDICT
Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict’s reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula. Hal ini termasuk semua monosakarida dan sakarida, laktosa dan maltosa. Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
LUGOL
            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis J.G.A Lugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptic dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan untuk tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 
            Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium Iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

IV.             Alat, Bahan, dan Cara Kerja
a.       Alat :
Ø  Penjepi tabung reaksi
Ø  Pipet tetes
Ø  Lumpang porselen
Ø  Tabung reaksi
Ø  Bunsen
Ø  Pisau
Ø  Papan porselen
Ø  Rak tabung reaksi
Ø  Gelas ukur 
Ø  Kertas Buram
b.      Bahan :
Ø Nasi Baru
Ø Nasi Lama (+12 jam)
Ø Nasi Oyek
Ø Kentang rebus
Ø Pisang
Ø Telur rebus
Ø Mentega
Ø Minyak goreng
Ø Tempe rebus
Ø Tahu putih
c.       Cara Kerja :
a)   Uji Glukosa
1.    Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselen dan penumbuk.
2.    Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
3.    Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
4.    Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 3-5 tetes.
5.    Panaskan air biasa di dalam gelas beker hingga mendidih, masukkan tabung reaksi ke dalam gelas beker, amati perubahan warna pada bahan dalam tabung reaksi
6.    Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain
b)   Uji Amilum
1.    Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin dan tumbuk, letakkan pada papan porselen.
2.    Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
3.    Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4.    Memasukkan data pada table pengamatan.
c)   Uji Protein
1.    Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin dan tumbuk, letakkan pada papan porselen.
2.    Bahan makanan tersebut ditetesi reagen biuret sebanyak 2 tetes.
3.    Mengamati perubahan warna yang terjadi.
4.    Memasukkan data pada table pengamatan.
d)  Uji Lemak
1.    Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
2.    Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
3.    Memasukkan data pada table pengamatan.
4.    Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.

V.                Hasil Pengamatan

No.
Bahan Makanan
Uji Glukosa
Uji Amilum
Uji Protein
Uji Lemak
1
Nasi Baru
+
+
-
-
2
Nasi Lama
+
+
-
-
3
Nasi Oyek
-
+
-
-
4
Kentang rebus
+
+
-
-
5
Pisang
+
+
-
+
6
Kuning Telur
+
-
+
+
7
Putih Telur
+
-
+
-
8
Mentega
-
-
-
+
9
Minyak goreng
-
-
-
+
10
Tempe rebus
-
-
+
-
11
Tahu putih
-
-
+
-
                Keterangan ;  + (sesuai)
                                       – (tidak sesuai)
VI.             Pembahasan
a.       Uji Glukosa
     Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi dan menghasilkan warna merah bata.
Bahan makanan yang kami uji yang mengandung glukosa, yaitu : Nasi Baru, Nasi Lama, Kentang rebus, Pisang, Kuning Telur, dan Putih Telur. Akan tetapi dari hasil yang kami dapatkan tersebut, terdapat banyak kesalahan entah dari pengamatan atau dalam pengujian, oleh karena itu hasil yang kami dapat, belum tentu benar 100%.
b.      Uji Amilum
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Bahan makanan yang mengandung amilum, yaitu : Nasi Baru, Nasi Lama, Nasi Oyek, Kentang rebus, dan Pisang.

c.       Uji Protein
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.  Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut :
Kompleks koordinasi antara Cu 2+ dengan gugus C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna ungu.

d.      Uji Lemak
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu diamkan sampai bahan mengering, lalu amati. Jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Dan juga, dari hasil yang kami dapat dari uji bahan makanan hasilnya belum  tentu sesuai 100% karena kami masih mendapati kekurangan dalam percobaan kali ini, di antaranya :
1.      Kurangnya ketelitian dalam pengamatan
2.      Kesalahan dalam pengujian
3.      Tercampurnya bahan uji satu dengan yang lainnya, sehingga mengakibatkan kesalahan pengamatan
4.      Kurang bersihnya alat yang digunakan, sehingga mengakibatkan tercampurnya bahan uji

VII.          Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosa, sedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amilum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret lalu berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya, dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Sedangkan, bahan  makanan yang dioleskan pada kertas buram jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : Nasi Baru, Nasi Lama, Nasi Oyek, Kentang rebus, dan Pisang. Bahan makanan yang mengandung glokusa : Nasi Baru, Nasi Lama, Kentang rebus, Pisang, Kuning Telur, dan Putih Telur. Bahan makanan yang mengandung protein : Kuning Telur, Putih Telur, Tempe rebus, dan Tahu putih. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : Pisang, Kuning Telur, Mentega, dan Minyak goreng.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti pisang terdapat glukosa, amilum dan lemak.
VIII.       Daftar Pustaka dan Referensi
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta. Penerbit Erlangga
Kebumen, 24 Januari 2013
Praktikan




                                                                                                      Maya Elvira Castro
                                                                                                            XI IPA 3/19 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar