MAKALAH BIOLOGI
“SEL”
1.
Rahmad
Saleh Lubis (6631)
2.
Fitri
Pratiwi P. (6632)
3.
Nirna
Gesti Liana (6633)
4.
Mutiara
Nabila (6634)
5.
Luri
Herlina (6635)
6.
Lathifah
Ghina H. (6636)
7.
Maya
Elvira Castro (6637)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS PETERNAKAN
2014
Sel
• Sel adalah unit
kehidupan yang terkecil yang menyusun suatu makhluk hidup
• Sel memiliki
bahan genetik DNA dan RNA. Bersifat autonom.
• Sel tumbuhan
bersifat totipoten: bila diletakkan pada medium dan lingkungan yang sesuai
dapat tumbuh beregenerasi menjadi tumbuhan baru.
Penemuan
Sel
Berdasarkan
penemuan sel oleh Robert Hooke, berkembanglah teori-teori mengenai sel. Jacob
Schleiden dan Theodor Schwan mengemukakan bahwa sel merupakan unit struktural
terkecil pada makhluk hidup. Menurut Max Schultze, sel merupakan kesatuan
fungsional kehidupan. Rudolph Virchow berpendapat bahwa omnis cellula ex
cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya). Adapun teori mengenai sel
sebagai unit hereditas makhluk hidup dikemukakan oleh Robert Brown, Felix
Durjadin, dan Johanes Purkinye.
Struktur
dan Fungsi Sel
Sel
merupakan suatu sistem yang memiliki organisasi yang teratur, terdiri dari:
A.
Bagian yang hidup (protoplasma/protoplast)
Terdiri dari :
1) Membran plasma
2) Sitoplasma: sitosol dan organela
3) Nukleus/inti sel: membran inti,
bahan genetik, nukleolus, dan
nukleosol.
B. Bagian
yang tidak hidup (paraplasma/paraplast)
Terdiri dari :
1) Matriks ekstra seluler berupa dinding
sel (pada sel bakteri dan tumbuhan),
2) Benda inklusiones: glikogen, amilum,
kristal, dll
Sel
Prokariotik
Inti sel prokariotik tidak dapat dilihat di bawah mikroskop meskipun
telah diberi pewarnaan. Hal ini disebabkan zat inti belum mempunyai pembungkus
selaput inti. Sel prokariotik terdiri dari:
• Materi inti
(DNA,RNA, dan protein)
• Sitoplasma
• Selaput sel
Sel Eukariotik
Sel eukariotik sudah memiliki inti
yang jelas. Dengan perbesaran tertentu, inti sel dapat dilihat di bawah
mikroskop biasa. Inti sel dibangun oleh selaput inti (membran inti). Sel
eukariotik terdiri dari:
•
Sitoplasma
•
Membran plasma
•
Nukleus atau
inti sel
•
Terdapat
organel sel seperti: badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, dll
Sel Hewan
Struktur Sel Hewan
- Nukleus
- Peroksisom
- Sentriol
- Mikrofilamen
- Krotubula
- Lisosom
- Badan Golgi
- Retikulum Endoplasma
- Membran Plasma
- Ribosom
- Mitokondria
Sel Tumbuhan
Struktur
Sel Tumbuhan
1.
Nukleus
2.
Kloroplas
3.
Vakuola
4.
Retikulum Endoplasma
5.
Peroksisom
6.
Dinding Sel
7.
Membran Plasma
8.
Badan Golgi
9.
Ribosom
10.
Plasmodesmata
11.
Mikrofilamen
12.
Mikrotubula
13.
Mitokondria
Organel Sel
Nukleus
Merupakan lokasi utama bahan
genetik. Berfungsi sebagai pusat pengendalian sel, menyimpan informasi genetis
(gen) dalam bentuk DNA yang terdapat dalam kromosom, tempat replikasi
(penggandaan) DNA dan transkripsi (penyalinan DNA menjadi RNA). Nukleus
dibungkus dua lapis membran dan mengandung nukleoplasma, ribosom inti,
nukleolus, dan kromatin.
Ribosom
Ribosom
mempunyai bentuk bundar dan dibangun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom
berfungsi dalam sintesis protein. Letak ribosom adalah tersebar dalam
sitoplasma.
Kloroplas
Retikulum
Endoplasma
Nama
retikulum endoplasma diberikan oleh Porter (1953) untuk organel yang berupa
tubulus (pembuluh halus), kantung-kantung pipih (sisternae), dan
gelembung-gelembung halus (vesikula). Retikulum endoplasma terhubung dengan
membran inti dan membran plasma. Ada dua tipe retikulum endoplasma, yaitu:
1.
Granular mempunyai banyak
ribosom. Fungsinya menyintesis protein (bersama ribosom) dan transportasi
protein ke membran sel atau keluar sel.
2.
Agranular tidak mempunyai
ribosom di permukaan luarnya. Fungsinya menyintesis lipid, metabolisme
karbohidrat, dan detoksifikasi (menetralkan racun).
Badan
Golgi
Bentuknya
seperti kantong pipih bertumpuk.
Fungsi
Badan Golgi:
1. Pembentukan kantung-kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi
terutama pada sel-sel kelenjar.
2. Pembentukan membran plasma. Kantung-kantung (vesikula) yang
dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Pembentukan dinding sel tumbuhan.
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa dan pembentukan lisosom.
Lisosom
Lisosom
merupakan kantung bundar dan berisi enzim hidrolitik yang dapat memecahkan
(mencerna) protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Organel ini mempunyai
peranan dalam pencernaan intra sel. Misalnya pada protozoa atau sel darah
putih. Lisosom juga berperan dalam autofagus, misalnya pada ekor kecebong yang
bertambah pendek dan akhirnya hilang karena sel-selnya dicerna sendiri. Lisosom
terbentul dari badan golgi dan tersebar di sitoplasma.
Peroksisom
Peroksisom
mempunyai bentuk seperti lisosom, tetapi terbentuk dari retikulum endoplasma.
Peroksisom berisi enzim katalase dan oksidatif. H2O2 (hidrogen peroksida)
merupakan hasil sampingan dari proses metabolisme pada peroksisom yang sifatnya
sangat beracun (reaktif), oleh karena itu harus segera dinetralkan dengan enzim
katalase menjadi air dan O2.
Mitokondria
Mitokondria
dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Bentuknya seperti batang pendek atau
bundar. Sel tumbuhan hijau mempunyai mitokondria lebih sedikit daripada sel
hewan. Sebuah mitokondria (mitokondrion) mempunyai dua lapisan membran. Bagian
dalam nya diisi oleh matriks yang mengandung lemak, protein, molekul DNA, dan ribosom.
Membran sebelah dalam memperluas permukaannya dengan cara membentuk
lipatan-lipatan yang disebut krista.
Fungsi
mitokondia adalah merupakan tempat pernapasan sel untuk menghasilkan energi
bagi aktivitas kehidupan dalam bentuk ATP.
Mitokondria
memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua membran
ini bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun dari lipoprotein. Membran
dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista. Tonjolan-tonjolan
tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih
efektif.
Ruangan
dalam mitokondria berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Di dalam
matriks mitokondria terdapat enzim pernapasan, DNA, RNA, dan protein.
Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif, dan sistem transfer elektron. Secara sederhana, reaksi
oksidasi makanan dapat ditulis sebagai berikut.
Banyaknya jumlah mitokondria dalam sel,
bergantung pada seberapa aktif sel-sel tersebut. Misalnya, pada sel otot,
memiliki mitokondria lebih banyak dibandingkan sel yang pasif. Semakin banyak
mitokondria, semakin tinggi frekuensi proses respirasi.
Sentrosom
(Kumpulan Sentriol)
Sentrosom hanya terdapat pada sel hewan dan berbentuk
seperti bintang. Pada saat pembelahan sel, sentrosom terdiri dari dua bagian
berbentuk batang halus yang tegak lurus saru sama lain. Organel ini mempunyai
fungsi dalam penbentukan gelendong inti, sebagi kutub dalam pembelahan sel
(mitosis dan meiosis).
Vakuola
Merupakan rongga yang dibatasi membran yang disebut
tonoplas yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel hewan, vakuola tidak
tampak jelas. Misalnya, vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Fungsi vakuola adalah
untuk mempertahankan tekanan turgor sel (turgiditas) dan menyimpan cadangan
makanan dan metabolit sekunder.
Mikrotubulus
Strukturnya terdiri dari tabung-tabung halus dari protein
tubulin. Fungsinya untuk membentuk rangka sel yang mempertahankan bentuk sel,
serta berkaitan dengan pembentukan sentriol, sillia dan flagela.
Mikrofilamen
Strukturnya seperti mikrotubulus tetapi
lebih halus dan tersusun atas protein aktin dan miosin. Berperan dalam
pergerakan sel.
Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi
protoplasma. Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat
dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan
berbagai ion. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur ke luar
masuknya berbagai zat, dan sebagai tempat reaksi respirasi dan oksidasi.
Membran plasma terdiri atas lapisan protein dan lapisan
lipid (lipoprotein). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan
sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein
membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral.
Virus
Ciri-ciri
virus:
- Ukuran tubuh sangat renik (25-300 nm) sehingga hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron.
- Struktur tubuh berupa partikel yang disebut virion dan terdiri dari asam nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus selubung protein (kapsid).
- Dapat melakukan reproduksi dengan melakukan penggandaan partikel (replikasi) hanya bila berada pada sel inang yang hidup.
- Tubuhnya tidak dianggap sel karena hanya berupa partikel yang dapat dikristalkan dan tidak memiliki membran sel, sitplasma, dan inti sel.
DISKUSI
TANYA-JAWAB
Pertanyaan
1.
Bagaimana dengan daun yang
tidak berwarna hijau? Apakah tidak mempunyai klorofil untuk fotosintesis?
2.
Apakah sel akan terus
berkembang tanpa batas?
3.
Apa yang dimaksud dengan
matriks ekstraselular? Jelaskan!
4.
Peroksisom dinetralkan oleh
enzim katalase menjadi air dan O2. Reaksinya?
Jawaban
1.
Di dalam kloroplas tidak
hanya terdapat klorofil yang menjadi zat penyebab warna hijau daun. Di dalam
kloroplas juga terdapat carotenoids, phycocyanin, phycoerythrin, dan
fucoxantin. Setiap daun mempunyai satu jenis kloroplas yang dominan. Sebagian
besar daun banyak mengandung kalorofil, karena itulah kebanyakan daun berwarna
hijau.namun ada jenis daun yang memiliki jumlah klorofil sedikit, sehingga
warnanya tidak hijau.
2.
Contoh sel yang dapat
berkembang tidak terbatas adalah sel yang terdapat pada tumbuhan. Karena
umumnya tumbuhan terus berkembang tanpa batas. Sel yang berkembang terbatas
adalah sel yang terdapat pada manusia dan hewan. Karena hewan dan manusia hanya
hidup hingga usia tertentu
3.
Matriks ekstraseluler adalah
komponen fisiologis aktif dinamis dari semua jaringan hidup. Matriks
ekstraseluler sangat menentukan bagaimana jaringan terlihat dan berfungsi.
Matriks ekstraseluler terdiri dari proteoglikan, air, mineral, dan protein
berserat.
4.
Reaksi penguraian peroksida
oleh enzim katalase :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar