Kamis, 17 April 2014

Cerita Rakyat Lokal

Nyai Ronggeng
Oleh : Maya Elvira Castro
           
            Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa yang kini disebut dengan Candiwulan, di desa tersebut tinggallah seorang wanita cantik berparas anggun dan bertubuh molek. Dia pun pandai menari, ketika itu adalah masa kejayaan bagi para penari. Para penari itu biasa dipanggil ronggeng atau nyai ronggeng.
            Kecantikannya terkenal sampai ke penjuru desa, hampir semua pemuda di desa itu pun jatuh cinta padanya. Ia pun bingung bagaimana untuk memutuskan siapa yang pantas mendapatkannya. Mengingat bahwa ia adalah seorang ronggeng yang cukup popular, ia pun tidak ingin jual murah kepada mereka.
            Maka untuk memutuskannya, di adakanlah sayembara untuk memutuskan secara adil siapa yang berhak mendapatkan sang ronggeng ini. Lalu diadakanlah sayembara itu, persaingan sangat ketat di antara mereka. Dari sekian banyak pemuda yang mengikuti sayembara tersebut, hanya menyisakan tiga orang pemuda saja.
            Lalu sang ronggeng pun bingung bagaimana untuk memilih satu dari ketiga pemuda tersebut. Akhirnya diadakanlah kembali sayembara itu, untuk memutuskan satu diantara ketiga pemuda itu. Setelah beberapa sayembara, tidak ada satupun yang mau kalah, ketiga pemuda tersebut masih tetap kuat mengikuti sayembara.
            Nyai ronggeng pun akhirnya bimbang karena sudah kehabisan akal. Akhirnya ia memutuskan untuk memilih satu pemuda yang menurutnya paling tepat. Namun, kedua pemuda yang lain tidak rela dan mereka merasa mereka yang paling pantas.
            Akhirnya terjadilah pertarungan hebat antar pemuda tersebut. Ketika sedang bertarung, sang ronggengpun menjadi panik karena pertarungan tersebut sudah berlangsung 7 hari 7 malam dan tidak ada yang mau menyerah. Sang ronggeng pun berusaha untuk menghentikan pertarungan itu. Akan tetapi, tanpa disengaja keris dari salah satu pemuda itu terlempar dan mengenai sang ronggeng.
            Sang ronggeng itu pun akhirnya mati karena keris itu ternyata telah diberi racun. Ketiga pemuda itupun kecewa dan sedih. Usaha mereka pun sia-sia untuk mendapatkan wanita yang begitu mereka idamkan. Mereka merasa sangat menyesal, namun akhirnya mereka memutuskan untuk memotong tubuh ronggeng itu menjadi tiga bagian, dan masing-masing pemuda itu mendapat bagiannya, bagian kepala diberikan kepada pemuda pertama, ia menguburkannya di sebelah timur desa, lalu bagian tubuh diberikan kepada pemuda kedua, ia menguburkannya di bagian tengah desa, dan pemuda ketiga mendapat bagian tangan dan kaki, ia menguburkannya di sebelah barat desa.
            Hingga saat ini, makam tempat Nyai Ronggeng itu masih ada dan masing-masing ada di tiap RW, yaitu RW 01, 02, dan 03. Makamnya pun dianggap keramat oleh warga setempat.

Sumber : Ibu Rokhnani, warga desa Candiwulan (2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar